Headlines News :
Home » » Listening strategy

Listening strategy

Written By Unknown on Senin, 13 Mei 2013 | 5/13/2013 06:36:00 AM


Dalam belajar bahasa Inggris dikenal istilah listening strategies. Listening strategies  adalah tehnik atau aktivitas yang secara langsung meningkatkan pemahaman serta ingatan seseorang pada listening input.  Listening strategies diklasifikasikan menurut cara seorang listener memroses input. Dalam ‘real-life’ listening, kita biasa menggunakan strategi tertentu yang tergantung pada alasan atau sebab kita untuk melakukan listening.

Perhatikan situasi di bawah ini:
Saat makan siang, teman Anda, si A, menceritakan pengalamannya berlibur di pedesaan, yang ternyatasangat menyenangkan tapi sekaligus menegangkan. Anda menyimak dengan antusias dan sesekali menyela untuk mengungkapkan kekaguman, keterkejutan, atau rasa simpati Anda dengan cerita si A.
Sore harinya, teman Anda yang lain, si B, menelpon untuk mengundang Anda makan malam di rumahnya besok. Karena Anda belum pernah ke rumahnya, Anda mendengarkan arahan dari si B tadi dengan seksama sambil mencatat.

Bagamana cara Anda mendengarkan di setiap situasi di atas? Pasti ada perbedaannya. Pada situasi pertama, perhatian utama Anda adalah menangkap maksud dan ide umum dari cerita si A serta tahu kapan saatnya memberikan komentar. Sebaliknya pada situasi kedua, menyimak kata-kata si B secara persis sangatlah penting, tentunya agar Anda nanti tidak tersesat di jalan.
Perbedaan kedua cara di atas terkait dengan teknik yang dipakai dalam memroses input untuk listening, yang akan dibahas lebih lanjut setelah ini.
2)     Bottom-up Strategies
Ketika mendengarkan arahan petunjuk menuju rumah seorang teman seperti pada situasi kedua di atas, pemahaman akan arahan si B akan diperoleh dengan dividing dan decoding pesan yang disampaikan sedikit demi sedikit. Kita harus mampu menerjemahkan suara yang kita dengar ke dalam kata-kata jika kita harus mengenali sesuatu, misalnya nama jalan atau instruksi cara naik angkutan umum menuju rumah si B. Cara ini disebut dengan strategi bottom-up.
Dalam kehidupan sehari-hari, sangat penting menerapkan bottom-up strategies, misalnya ketika sedang mendengarkan kuliah, lirik lagu, cara memasak sesuatu, cara mengoperasikan mesin, dan lain sebagainya. Seorang listener harus mencerna listening input dengan cermat dan seksama, agar tidak terjadi kesalahan.
3)     Top-down Strategies
Cara mendengarkan cerita liburan si A dalam contoh kasus di atas menggunakan strategi top-down listening. Artinya Anda menggunakan background knowledge Anda untuk memahami makna dari pesan yang disampaikan. Background knowledge terdiri dari context, yaitu situasi dan topik serta co-text, atau kalimat-kalimat sebelum dan sesudah kalimat yang Anda dengar. Context seperti mengobrol dengan teman dalam situasi yang  santai sendiri sudah membatasi topik-topik yang  mungkin dibahas dalam percakapan. Ketika konteks-nya ‘holiday’, maka  pengetahuan kita tentang holiday yang berperan untuk menyelaraskan suara yang kita dengar dengan ekspetasi yang kita harapkan dalam mendengar dan menangkap detail-detail khusus terkait liburan.
Dalam realitas sehari-hari, listening yang terampil dipengaruhi olehpenggunaan kedua proses (top-down dan bottom-up) secara serempak. Bayangkan Anda sedang bicara dengan teman-teman Anda (dalam bahasa Indonesia) di satu pasar yang sangat berisik, maka Anda harus harus ‘menebak’ sebagian besar informasi dalam percakapan berdasarkan pengetahuan Anda tentang topik yang sedang dibahas dan apa-apa yang telah diucapkan teman-teman Anda. Dengan cara ini, Anda menggunakan lebih banyak top-down processing  untuk menutupi ketidakjelasan dalam suara yang didengar, sehingga akan menjadi kendala bagi  bottom-up processing.Sama juga halnya dengan orang yang sedang belajar bahasa Inggris, ketika ia dihadapkan dengan grammar dan vocabulary yang sulit dalam listening, ia akan menggunakan pengetahuannya untuk berusaha memahami hal-hal yang sulit tadi. Ini berarti ia akan menggunakan proses top-down untuk menutupi kendala dengan proses bottom-up. Di lain pihak, jika seorang listener  tidak paham dengan apa yang dia dengar, maka ia tidak akan bisa mengembangkan topik percakapan yang sedang dibahas, sehingga penggunaan proses top-down tentu akan sangat minim
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Translator Tools

Visitor Counter

Google Translate

Your text

 
»

Content List

Loading...

Advice Words


Your Vote

What's Your Favorite Subject ?

Pocket Dictionary


Lecturer and Students

Lecturer and Students
 


Copyright © 2013-2014. Umk English - All Rights Reserved
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang